Jumat, 23 Oktober 2009


Memanfaatkan Modal Sosial Dalam Pembangunan Berkelanjutan

(Studi Kasus Keberhasilan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Banjarsari,

Cilandak Barat Jakarta Selatan)

Kajian Teori
· Pembangunan berkelanjutan
Upaya sadar dan terencana dalam menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana bagi berbagai kegiatan manusia secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidupnya (dalam Soeriaatmadja, 2000:42-53).
Sustainable development is defined as development that meet the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs (Tjokrowinoto, 1996: 12)
· Pembangunan Masyarakat
Upaya yang terorganisir untuk meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat, terutama pada kemampuan menolong diri dan upaya-upaya kerjasama dari masyarakat desa, namun dengan bantuan dari pemerintah atau organisasi-organisasi sukarela (Dunham, 1962:15)
· Partisipasi masyarakat
Menurut Connor adalah suatu proses sitematik yang memberikan kesempatan bagi warga masyarakat, perencana, manajer, dan wakil-wakil rakyat untuk membagi pengalaman, pengetahuan, dan tujuan mereka dan menggabungkan energy mereka untuk meciptakan suatu rencana yang baik secara teknis, menarik secara ekonomis dan dapat dimengerti secara umum, serta diterima oleh sebagian besar orang yang terkena pengaruh rencana tersebut (Du Bois, 2001: hal 8).
Sedangkan menurut Battacharyya mengartikan partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama (Ndraha, 1987: 102)
· Modal social
Bentuk-bentuk organisasi social seperti jaringan (networks), norm, dan kepercayaan social yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk manfaat bersama.
· Pengelolaan sampah berbasis masyarakat: pada dasarnya menekankan kepada pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga peran masyarakat menjadi lebih banyak.
Pembahasan
Di dalam pembangunan berkelanjutan, pembagunan lingkungan merupakan salah satu aspek utama dalam trilogy berkelanjutan pembangunan. Pembangunan lingkungan itu sendiri tidak akan bisa berjalan tanpa adanya pembangunan komunitas dan partisipasi masyarakat pada tingkat local. Salah satu permasalahan lingkungan di Indonesia adalah permasalahan pengelolaan sampah. Sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih dikelola oleh pemerintah dan belum melibatkan partisipasi public serta modal sosial yang ada di dalam masyarakat. Pengelolaan persampahan yang dilakukan oleh pemerintah masih menggunakan pendekatan end of pipe solution, yang menitikberatkan pada pengelolaan sampah ketika sampah sudah dihasilkan yaitu berupa kegiatan pengumpulan, pengangukatan, dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan pada akhirnya hanya menggunakan metode open dumping (Dodi Ariyanto dkk, 2005:262) yaitu hanya diletakkan begitu saja di tanah. Sehingga jika dibiarkan maka lambat laun maka system pengelolaan sampah ini pasti akan mengakibatkan masalah di kemudian hari ditambah pula dengan perkiraan jumlah sampah yang di hasilkan di Indonesia pada tahun 2020 akan bertambah lima kali lipat.
Untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah ini, dapat menggunakan metode pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dan modal social yang ada. Contoh kasus adalah keberhasilan masyarakat Banjarsari di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Program ini bekerjasama dengan UNESCO yaitu program Green Environment dan Integrity Waste Management, yaitu bagaimana menciptakan suatu daerah yang hijau, bersih dan memiliki pengelolaan sampah terpadu. Di Banjarsari, pengelolaan sampah dilakukan dengan memperbanyak keterlibatan warga masyarakat pada tahap pemilahan sampah dan kemudian mengolah sampah organik untuk menjadi kompos yang dilanjutkan dengan penghijauan lingkungan dengan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi seperti tanaman obat.
Keberhasilan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Banjarsari tidak lepas dari melibatkan partisipasi masyarakat dengan dukungan modal social yang ada. Pengelolaan sampah yang biasanya dikelola oleh pemerintah beralih dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaannya. Partisipasi masyarakat memiliki peran yang penting mengingat bahwa manusia memiliki peran ganda dalam pengelolaan lingkungan, yakni sebagai obyek dan subyek. Oleh karena itu sebagai sasaran pengelolaan, manusia harus dapat menikmati hasil-hasil pembangunan secara adil dan merata. Sedangkan sebagai pelaku pengelolaan, manusia perlu terus meningkatkan kualitas agar dapat menjadi pengelola lingkungan yang handal. Kemudian pada masyarakat Banjarsari modal sosial yang ada adalah masyarakat cenderung bersifar rural, sehingga peran ibu rumah tangga sangat dominan sekali, Disamping itu, ikatan masyarakatnya cukup kuat, sehingga dimungkinkan adanya pertemuan-pertemuan bersama sebagai ajang komunikasi, salah satunya komunikasi dalam masalah pengelolaan sampah (Ariyanto, dkk, 2005:270). Modal social inilah yang digunakan untuk menunjang keberhasilan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini selain adanya komitmen yang tinggi dari Block Leader.
Kesimpulan
Keberhasilan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Banjarsari tak lepas dari partisipasi masyarakat dengan lebih melibatkan masyarakat dalam program ini sehingga masyarakat tidak lagi tergantung kepada intervensi pemerintah serta mengedepankan pembangunan masyarakat terutama pada upaya-upaya kerjasama dari masyarakat desa namun dengan bantuan dari organisasi sukarela yaitu bekerjasama dengan UNESCO dan memanfaatkan modal sosial yang ada, akan tetapi modal social di tiap-tiap daerah berbeda-beda tergantung kondisi social masyarakat tersebut.

Buku:
Du Bois, W. and R.D. Wright. Applying Sociology: Making a Better World. Boston: Allyn and Bacon.
Dunham, Arthur. 1962. Community Welfare Organization, Principles and Practices. New York: Thomas Y. Crowell Company.
Ndraha, Taliziduhu. 1987.Pembangunan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta.
Soeriaatmadja R.E, 2000. Pembangunan Berkelajutan yang Berwawasan Lingkungan (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Tjokrowinoto, Moeljarto. 1996. Pembangunan Dilema dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jurnal Ilmiah:
Ariyanto, Dodi dkk. 2005. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat: Mewujudkan Masyarakat Madani yang Berwawasan Lingkungan (Sebuah Studi Kasus pada Masyarakat Banjarsari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan). Jurnal Bisnis dan Birokrasi No. 03/Vol. XIII/September/2005.

4 komentar:

  1. blognya bagus, ilmiah bangets... tapi sepertinya kurang menarik pengunjun.

    BalasHapus
  2. kunjungi saya jangan lupa www.bangyon.co.id

    BalasHapus
  3. ok bang yono, tp nanti ajarin ya...

    BalasHapus
  4. aku datang.......

    gesangbikinpenasaran.blogspot.com

    BalasHapus