Rabu, 29 Juli 2009


Kraca Makanan Khas Bulan Puasa




Kraca adalah makanan khas yang banyak dijumpai pada bulan Ramadhan di kota Purwokerto. Hampir di sepanjang jalan di Kota Purwokerto pada bulan ramadhan, warung-warung tiban yang menyediakan menu buka puasa pasti menyediakan kraca. Kraca adalah sejenis keong sawah yang dimasak dengan bumbu rempah, rasanya hampir mirip rica-rica yaitu pedas, manis dan asin. Apa sebenarnya manfaat dari menu kraca itu? Menurut Prof Dr dr H Mochamad Sja'bani SpPD KGH, ahli penyakit da­lam dari Fakultas Kedokteran UGM dan RS dr Sardjito Jogja, saat mengadakan simposium di Jogja beberapa waktu lalu, menu kraca yang bahan baku­nya keong sawah bermanfaat untuk kesehatan ginjal. Kan­dungan kalsium pada binatang tersebut tinggi tetapi fosfornya rendah.


Sebenarnya kraca bisa juga dimasak bukan pada bulan ramadhan saja lho! Cara memasaknya mudah, seperti di bawah ini:


Bahan-bahan: 1/2 kg kraca, minyak goreng secukupnya, 2 gelas santan encer (jika suka)


Bumbu-bumbu: 5 siung bawang merah, 7 siung bawang putih, 5 buah kemiri, 5 buah cabe merah, 5 buah cabe rawit hijau (jika suka pedas diganti cabe rawit merah), 3 ruas jahe, 1 ruas kunyit, 3 lembar daun salam, 1 ruas lengkuas memarkan, 3 batang kamijara/sereh memarkan, tambahkan garam, gula pasir/merah secukupnya, penyedap rasa jika suka.


Cara membuat:

rendam kraca 1/2 hari agar tidak pahit jika dimasak, kemudian dipukul setiap unjung kraca agar mudah pada saat disantap, lalu bersihkan.

bumbu-bumbu dipotong-potong seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kemiri, cabe, kemudian goreng sebentar agar tidak berbau bumbu mentah pada saat dimakan. Haluskan bumbu yang sudah digoreng, pasaskan minyak kemudian masukan bumbu yang sudah dihaluskan, setelah harum masukan lengkuas, sereh dan salam. Setelah itu masukan kraca yang sudah dibersihkan, aduk rata tambahkan 2 gelas air, tunggu sampai mendidih lalu masukan garam, gula dan penyedap, jika suka tambahkan santan encer. Masak sampai matang sekitar 1 jam, kemudian angkat dan sajikan.

nah kraca siap disantap. wuih nikmat!!!silahkan coba resepnya mudah kan??


Mengapa Perempuan Lebih Susah Membaca Peta???
Menurut penelitian para ahli perempuan lebih susah membaca peta dari pada pria, apa bener???...Menurutku ini bener lho!!!Soalnya ini sering terjadi kepada saya sebagai kaum perempuan, dan hasilnya saya sering sekali nyasar! Saya pertama kali nyasar ketika duduk di bangku SD, pada waktu itu pulang sekolah pengen cari jalan lain sebab jalan pulang cuma jalan lurus aja kan bosan. Baru aja kemarin saya nyasar lagi, ketika sampe pada jalan buntu baru merasa dejavu, ternyata sekitar 4 th lalu pernah nyasar di jalan yang sama, nyasar dimana hayo?ah nyasar lagi nyasar lagi! Yang lucu ketika temen-temen main ke kost di solo, trus jalan-jalan keliling solo ya hasilnya nyasar! Hal sama terjadi ketika temen-temen kost maen ke rumah ngajak jalan-jalan ke tempat wisata, hasilnya sama nyasar juga!he..he..he..Untuk mengurangi kebiasaan nyasar kita mengingat hal yang unik pada tempat tersebut misal: agar tidak nyasar ke kampus, pertama kali saya ke kampus hal yang saya ingat adalah tukang jahit di depan kampus, itu hal yang mengingatkan agar tidak nyasar, tapi keadaan bisa berubah lho!dan ini bikin bingung kita sendiri, soalnya saya pernah ketika musim hujan datang ternyata penjahit tersebut tidak buka n bikin bingung??Tapi ladies...jangan takut untuk nyasar lho! kan bisa tanya kepada orang di jalan. Yang pasti jangan nyasar di jalan yang sesat aja ok!!